Gangguan jiwa adalah bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psikis. Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia ialah keturunan dan konstitusi, umur dan sex, keadaan badaniah, keadaan psikologik, keluarga, adat istiadat, kebudayaan, pekerjaan, kehamilan dan lain sebagainya.
Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh tiga faktor :
1. Faktor-faktor somatik (somatogenik)
a. Neroanatomi
b. Nerofisiologi
c. Nerokimia
d. Tingkat perkembangan dan kematangan organi
e. Faktor-faktor pre dan peri-natal
2. Faktor-faktor Psikologik
a. Interaksi Ibu-anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan, distorasi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan).
b. Peranan ayah
c. Persaingan antara saudara kandung
d. Inteligensi
e. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
f. Kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa bersalah
g. Konsep dini : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak menentu
h. Keterampilan, bakat dan kreativitas
i. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
j. Tingkat perkembangan emosi
3. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik)
a. Kestabilan keluarga
b. Pola mengasuh anak
c. Tingkat ekonomi
d. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan
e. Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas kesehatan pendidikan
f. Kesejahteraan yang tidak memadai
g. Pengaruh rasial dan keagamaan
h. Nilai-nilai
A. Proses Perjalanan Penyakit
Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa awal sampai umur pertengahan dengan melalui beberapa fase yaitu :
a. Fase Prodomal
Berlangsung antara 6 bulan sampai 1 tahun. Gangguan dapat berupa self care, gangguan dalam akademik, pekerjaan, fungsi sosial, pikiran dan presepsi.
b. Fase Aktif
Berlangsung kurang lebih 1 bulan. Gangguan dapat berupa gejala psikotik, halusinasi, delusi, disorganisasi proses berfikir, gangguan bicara, gangguan prilaku, disertai kelainan neurokimiawi.
c. Fase Residual
Klien minimal mengalami 2 gejala, gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya berulang.
B. Tahapan Halusinasi dan Delusi yang Biasa Menyertai Gangguan Jiwa
Menurut Janice Clack 1962 klien yang mengalami gangguan jiwa sebagian besar disertai Halusinasi dan Delusi yang meliputi beberapa tahapan antara lain :
1. Tahap Comforting
Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan berdosa. Klien biasanya mengkomplensasikan stressornya dengan copy imajinasi sehingga merasa senang dan terhindar dari ancaman.
2. Tahap Condeming
Timbul kecemasan moderate. Cemas biasanya makin meninggi. Selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut apabila orang lain ikut mendengarkan apa apa yang dia rasakan sehingga timbul perilaku menarik diri.
3. Tahap Controling
Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi rasa yang timbul tetapi suara tersebut terus menerus mengikuti, sehingga menyebabkan klien susah berhubungan dengan orang lain. Apabila suara tersebut hilang, maka klien akan merasa kesepian/sedih.
4. Tahap Conquering
Klien merasa panik, suara atau ide yang datang mengancam apabila tidak diikuti, perilaku klien dapat bersifat merusak atau dapat timbul perilaku suicide (bunuh diri).
Sumber : http://nissa-uchil.blogspot.co.id/2015/02/proses-terjadinya-gangguan-jiwa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar